
Tahun 2013 merupakan salah satu tahun penting dalam
sejarah perjalanan (saat itu) Wilayah Perumnas Mojosongo,
karena Mgr. Johannes Pujasumarta mengirimkan Rm. Yohanes
Kristiyanta, Pr. dari Paroki Santa Theresia Liseux, Boro, untuk
menjadi pastor pendamping di Wilayah Santo Aloysius Perumnas Mojosongo.

Rm. Agustinus Nunung Wuryantoko, Pr.
diutus menjadi pastor pendamping di Mojosongo. Dalam masa
pendampingan yang terbilang singkat (hanya 1 tahun), Paroki
Administratif Santo Aloysius Mojosongo telah berhasil
menorehkan catatan penting dalam sejarahnya, yaitu untuk
pertama kalinya melayani penerimaan Sakramen Penguatan
kepada 173 krismawan dan krismawati oleh Mgr. Robertus
Rubiyatmoko, Uskup Agung Semarang.

Tanggal 19 Juni 2019, Keuskupan Agung Semarang
menugaskan Rm. Maternus Minarta, Pr., yang sebelumnya menjabat
sebagai Rektor Seminari Menengah Pastor Bonus Merauke, sebagai
pastor paroki pertama semenjak Paroki Santo Aloysius Mojosongo
resmi dikukuhkan sebagai paroki penuh mandiri.