Perayaan Lustrum I merupakan ungkapan syukur atas ketergerakan umat selama 5 tahun ini dalam membangun komunitas doa yang sederhana hingga menjadi paroki mandiri. Terbentuknya Paroki St. Aloysius Mojosongo ini merupakan proses yang tidak mudah. Rasa syukur atas penyelenggaraan Tuhan yang luar biasa dan atas ketergerakan umat dalam membangun komunitas doa yang sederhana ini, kami rayakan dalam berbagai kegiatan selebrasi, seperti Perayaan Ekaristi Novena Lustrum I, Perayaan Ekaristi Pesta Nama St. Aloysius, dan Perayaan Ekaristi Puncak Lustrum I Paroki St. Aloysius Mojosongo. Lustrum I ini disemangati hasil teladan Santo Aloysius yang mengajarkan bahwa kemurnian hati dan keutuhan iman tidak selalu dibentuk dengan tindakan besar dan mencolok, melainkan sering kali dibentuk melalui kesederhanaan dan kerendahan hati dalam pelayanan sehari-hari. Kami diingatkan bahwa setiap tindakan kecil yang kami lakukan dengan cinta dan iman, seperti Santo Aloysius, membawa dampak besar dalam perjalanan iman kami. Konteks Paroki kami yang ada di tengah-tengah perumahan dan mencakup wilayah yang akan terus berkembang menjadi peluang besar bagi pertumbuhan pelayanan dan kepedulian kami, seturut teladan Santo Aloysius yang peka terhadap sekitarnya. Peran serta kami dalam masyarakat, meskipun kecil, seharusnya menjadi langkah konkret yang kami perjuangkan terus menerus. Keutamaan ini akan kami lakukan secara khusus dalam kegiatan-kegiatan aksi, diantaranya: bakti sosial, charity, kenduri lintas agama bersama warga sekitar, dan banyak kegiatan lain.
Lustrum I ini mengusung tema “Sic Parvis Magna” yang memiliki arti “Dari hal-hal kecil, datanglah hal-hal besar”. Tema ini mengajarkan tentang pentingnya setiap langkah kecil dalam perjalanan iman. Seperti Santo Aloysius yang menghidupi imannya melalui tindakan kasih setiap hari, paroki St. Aloysius Mojosongo telah tumbuh dan berkembang melalui momen-momen kecil di setiap tindakan pelayanan dan setiap momen kebersamaan. Perayaan ulang tahun paroki yang ke-5 ini menjadi momen kami, sebagai pribadi dan komunitas Paroki, untuk merenungkan dan mengikuti jejak Santo Aloysius dalam mengenal, mencintai, dan menghidupi iman kami. Semoga semangat “Sic Parvis Magna” mendorong kami untuk menghargai pentingnya sebuah proses dan menyadari bahwa melalui tindakan-tindakan kecil kami, Tuhan membawa perubahan besar dan kebaikan yang luar biasa bagi komunitas kami dalam cakupan yang lebih luas. Berdasarkan semangat di atas, maka kegiatan-kegiatan pada lustrum ini dapat menjadi frasa yang mungkin relavan dengan perjalanan spiritualitas kami selama di paroki, khususnya dalam mengenal, mencintai, dan menghidupi ajaran Santo Aloysius.
Kegiatan ini bertujuan:
- Ungkapan syukur atas Pesta Nama dan Hari Ulang Tahun bagi seluruh umat Paroki St. Aloysius Mojosongo.
- Mendorong seluruh umat Paroki St. Aloysius Mojosongo untuk meningkatkan sense of belonging (rasa memiliki), sehingga semakin banyak umat yang terpanggil untuk terjun dalam pelayanan gereja dan mampu menumbuhkan kedekatan antar umat.
- Mengajak para kaum muda khususnya OMK Paroki St. Aloysius Mojosongo berorganisasi dan bekerja sama dalam mempersiapkan suatu kegiatan dalam berpelayanan di gereja.
- Merefleksikan nilai-nilai spiritualitas Santo Aloysius Gonzaga.
Rangkaian kegiatan lustrum dijabarkaan dalam 3 bagian kegiatan besar yang merupakan bagian dari Kegiatan Edukasi, Aksi, dan Selebrasi.
KEGIATAN EDUKASI.
- Launching buku, website, dan media sosial Paroki St. Aloysius Mojosongo Launching buku yang berisi tentang sejarah awal mula berdirinya Gereja St. Aloysius Mojosongo. Serta launching website dan media sosial Paroki St. Aloysius Mojosongo sebagai media informasi antara gereja, umat dan masyarakat. Melalui website gereja, diharapkan umat di Paroki St. Aloysius Mojosongo dapat dengan mudah mengakses informasi jadwal ibadah, katakese, serta berita dan kegiatan gereja.
- Parade Paduan Suara Kegiatan ini dilaksanakan dengan harapan dapat meningkatkan minat umat dalam rutinitas tugas paduan suara pada saat Perayaan Ekaristi di Gereja, dan dapat memberikan dampak keaktifan umat di lingkungan.
KEGIATAN AKSI
- Bakti Sosial Kegiatan bakti sosial ini merupakan bentuk kepedulian Paroki St. Aloysius Mojosongo kepada umat dan masyarakat dilingkup paroki yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan kesehariannya. Bakti sosial ini diwujudkan dalam bentuk bantuan sembako dan lain sebagainya yang akan diberikan kepada umat yang membutuhkan.
- Kenduri Lintas Agama/Warga Sekitar Kegiatan ini merupakan kegiatan budaya yang bertujuan untuk mempererat rasa kebersamaan yang dibangun atas dasar persaudraaan dan kebhineka-tunggal-ikaan. Kenduri Lintas Agama ini akan dihadiri oleh sejumlah pemuka agama yang berasal dari FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) dari seluruh jenis agama antara lain Islam, Kristen, Katolik, Kristen, Hindhu, Budha, dan aliran kepercayaan, serta warga sekitar Gereja Katolik Paroki St. Aloysius Mojosongo.
- Fun Bike Kegiatan olahraga ini dihadirkan untuk seluruh umat Paroki St. Aloysius Mojosongo karena melihat minat dan antusias para umat dalam bersepeda. Rute Fun Bike dimulai dari Gereja Katolik St. Aloysius Mojosongo melewati rute yang menarik menuju ke check point di Kapel St. Yohanes Rasul Kadipiro, dan kembali berakhir di Gereja Katolik St. Aloysius Mojosongo, untuk pembagian doorprize bergembira dengan beberapa hiburan lagu.
- Home Visit Care Umat Kegiatan ini merupakan upaya memberikan pondasi kultur ciri khas Paroki St. Aloysius Mojosongo di bidang pelayanan kesehatan dan edukasi yang akan diberikan kepada seluruh warga umat paroki, dikhususkan bagi para lansia dan yang membutuhkan. Pelayanan kegiatan ini akan diberikan secara langsung kepada umat tanpa adanya pungutan biaya.
- Bazar Rakyat & Panggung Hiburan Kegiatan ini merupakan bentuk perayaan kegembiraan ulang tahun Paroki St. Aloysius Mojosongo yang ke-5 tahun yang ditujukan kepada seluruh umat paroki dan warga sekitar. Kegiatan ini juga merupakan upaya paroki dalam memfasilitasi bakat dan potensi umat, serta mendukung kegiatan UMKM baik dari umat paroki maupun warga sekitar.
- Pagelaran Wayang Kulit Pagelaran wayang kulit ini merupakan puncak kegiatan ulang tahun Paroki St. Aloysius Mojosongo yang ke-5 tahun yang ditujukan dan dapat dinikmati oleh semua elemen umat dan masyarakat. Kegiatan ini juga sebagai bentuk pelestarian dan nguri-nguri budaya yang ada di Jawa.
KEGIATAN SELEBRASI
- Perayaan Ekaristi Novena Lustrum I Perayaan Ekaristi Novena Lustrum I ini merupakan Perayaan Ekaristi Pra-Lustrum yang akan dilaksanakan setiap hari Sabtu dengan tema yang berbeda-beda dengan melibatkan Romo diluar Paroki St. Aloysius Mojosongo. Tema pada Perayaan Ekaristi ini akan diambil dari 11 Spiritualitas St. Aloysius Gonzaga diantaranya yaitu kemurnian hati, pelayanan dan kepedulian, kehidupan sederhana dan kemiskinan, kepatuhan dan ketaatan, kepedulian sosial dan pelayanan masyarakat, kesetiaan terhadap gereja, keterlibatan dalam kehidupan gereja lokal, doa bersama dan kebersamaan rohani, devosi dan hidup doa, komitmen terhadap spiritualitas, dan pemilihan nilai atas kekayaan materi.
- Perayaan Ekaristi Pesta Nama St. Aloysius Gonzaga Perayaan Ekaristi Pesta Nama St. Aloysius Gonzaga dilaksanakan sebagai ungkapan syukur atas pelindung Gereja Katolik Paroki St. Aloysius Mojosongo sekaligus pelaksanaan Novena Lustrum I yang ke-8. Perayaan Ekaristi ini diikuti oleh seluruh umat Gereja Katolik Paroki St. Aloysius Mojosongo.
- Perayaan Ekaristi Puncak Lustrum I Paroki St. Aloysius Kegiatan ini dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas berdirinya Gereja Katolik Paroki St. Aloysius Mojosongo dalam pelayanan selama kurun waktu 5 tahun. Perayaan Ekaristi Puncak Lustrum I akan dipimpin dengan selebran utama Romo YR Edy Purwanto, Pr (Vikjen KAS) dan Romo Robertus Budi Haryono, Pr (Vikep Surakarta) didampingi dengan konselebran Romo yang pernah berkarya di Paroki St. Aloysius Mojosongo yaitu Romo Yohanes Kristiyanta, Pr., Romo Agustinus Nunung Wuryantoko, Pr., Romo Mercelinus Victor Drajat Setiawan, Pr., dan Romo Maternus Minarta, Pr. Perayaan Ekaristi ini diikuti oleh seluruh umat Gereja Katolik Paroki St. Aloysius Mojosongo.