Gereja Katolik Santo Aloysius Gonzaga Mojosongo - Surakarta

Bacaan: Yoh 3:16; 1 Yoh 3:16, Rom 5:7-8

Renungan:

Kasih! Titik awal dari segalanya yang dilakukan Allah bagi kita adalah misteri kasih-Nya. Dengan kasih ini, Tuhan menghendaki agar kita dapat masuk ke dalam kehidupan-Nya sendiri yang sempurna dan penuh. Wahyu Ilahi menyingkapkan kasih ini. Dimulai dengan penciptaan, diteruskan melalui keseluruhan sejarah dari perjanjian-Nya dengan bangsa Israel, dan mencapai puncaknya di dalam kehidupan, kematian dan kebangkitan Putera-Nya dan pencurahan Roh Kudus, Tuhan telah mewahyukan Diri-Nya sebagai Allah yang mengasihi. Allah adalah Kasih (1 Yoh 4:8).

Pertama-tama kasih Allah diwujudkan di dalam penciptaan ketika Ia menciptakan manusia di dalam rupa dan gambaran-Nya. Hanya manusialah yang membawa dalam dirinya jejak/ stempel ini, cerminan khusus yang menggambarkan Pencipta-Nya. Ini adalah dasar dari martabat yang tak dapat dicabut dari setiap manusia. Mengapa Tuhan menciptakan manusia laki-laki dan perempuan di dalam rupa dan gambaran–Nya? Hanya karena Ia berkehendak untuk membagikan kehidupan-Nya sendiri dengan kita.

Kasih Tuhan tidak terhalangi oleh kelemahan manusia dan dosa yang menciptakan sebuah jurang antara Pencipta dan ciptaan. Kisah Alkitab sesudah kisah penciptaan adalah sejarah dari kasih Allah yang menyelamatkan. Sejarah kasih Tuhan adalah sejarah tentang Tuhan yang mencari manusia, bahkan sampai pada titik penjelmaan-Nya menjadi manusia. Seperti yang disampaikan saat ini dengan jelas dalam Kitab Suci, Allah Bapa mengutus Putera-Nya karena kasih.

Di dalam kebaikan dan kebijaksanaan-Nya Tuhan memilih untuk  menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, (lih. Ef 1:9) dan karenanya melalui Kristus, Sabda yang menjadi daging, manusia dapat, di dalam Roh Kudus mempunyai akses kepada Bapa dan dapat mengambil bagian di dalam kodrat ilahi (lih. Ef 2:18; 2 Pet 1:4). Oleh karena itu, melalui wahyu ini, Tuhan yang tidak kelihatan (lih. Kol 1:15; 1 Tim 1:17) karena kelimpahan kasih-Nya berkata-kata kepada manusia seperti sahabat (lih. Kel 33:11; Yoh 15:14-15) dan hidup di antara mereka (lih. Bar 3:38), sehingga Ia dapat mengundang dan membawa mereka ke dalam persahabatan dengan Diri-Nya (Vatikan II, Wahyu, 2).

Asal usul Gereja adalah kasih Allah, dan setiap hal mendasar dalam Gereja- sakramen-sakramen, wahyu dan kesatuan- adalah demi membawa orang-orang kepada hubungan dengan kasih itu dan demi memudahkan tanggapan kasih. Kasihlah yang membuat kesatuan dalam Trinitas sebagai sebuah persekutuan, sebuah pembagian kehidupan bersama yang penuh berdasarkan kebenaran dan yang diwujudkan melalui kasih dan belas kasihan. Mengambil bagian di dalam kehidupan Allah ini adalah yang membuat Gereja sebagai sebuah persekutuan. Dengan mengasihi kita, Tuhan memberikan Diri-Nya kepada kita dan membuat kita sebagai pengambil bagian di dalam kehidupan-Nya sendiri melalui rahmat. Kita menjadi anak-anak angkat-Nya dan dipanggil pula untuk mengambil bagian di dalam perbuatan-perbuatan-Nya. Yesus Kristus, Putera Allah yang tunggal, Saudara dan Teladan kita, menyatakan kepada kita secara tepat, bagaimana manusia mengambil bagian di dalam kehidupan Allah. Persekutuan di dalam hidup ilahi ini menghasilkan persekutuan di dalam tindakan. Seperti Kristus setia kepada Allah Bapa, kudus dan berbelas kasih dengan Allah Bapa, maka kitapun dipanggil kepada kesetiaan, kekudusan dan belas kasihan. Seperti persekutuan dengan Allah Bapa ini mendorong Yesus untuk memenuhi misi-Nya sebagai Imam, Nabi dan Raja, maka juga, persekutuan kita dengan Tuhan diwujudkan di dalam ketiga bentuk misi ini.

Latihan untuk permenungan dan diskusi

  1. Bagaimana seseorang dapat yakin bahwa Tuhan sungguh-sungguh mengasihinya?
  2. Apakah yang menjadi bukti utama dari kasih Allah? Apakah yang menjadi tindakan kasih-Nya yang utama bagi kita?
  3. Mengapa Tuhan menciptakan kita di dalam rupa dan gambaran-Nya?
  4. Apakah dasar dari martabat manusia?
  5. Mengapa Gereja ada? Apakah yang memberikan arti dan keutamaan Gereja?
  6. Saat ini bahwa Yesus telah naik ke surga, bagaimana kasih Tuhan menjadi nyata dan berarti bagi orang-orang di masa sekarang?

Tambahan dari Katolisitas:

  1. Ceritakanlah pengalaman kasih Allah dalam hidup anda.
  2. Siapakah Kristus bagi anda?
  3. Apakah peran Gereja bagi anda?